Sabtu, 07 Februari 2009





Someone who asks for nothing
in return for friendship
but friendship itself.
Someone who makes it
just as easy to share sadness
as it is to share joy.





I look up to you, respect you, and truly cherish you.

We are sitting at lunch when my daughter
casually mentions that she and her
husband are thinking of "starting a family."
"We're taking a survey," she says, half-joking.
"Do you think I should have a baby?"
"It will change your life," I say, carefully
keeping my tone neutral.
"I know," she says, "no more sleeping in on
weekends, no more spontaneous vacations...."


Tutup mata hatimu dari kebencian, jangan selalu gelisah, hiduplah dengan kesederhanaan, pengeluaran yang terbatas, memberi yang banyak, selalu bernyanyi, selalu berdo'a, lupakan masa lalu...selalu berpikir dengan perasaan, beri perasaan hatimu dengan cinta seperti matahari yang akan terbit...semua itu merupakan lingkaran emas dari kehidupan yang pasti akan berhasil.



Kepada Seorang Ayah yang berbahagia



wpe1.jpg (5799 bytes)
Koleksi Photo Jim Henry

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu